Dunia Maya

Dinding pembatas ruang
Penghalang pandang seakan sudah tiada.
Detak jam didinding hanya tinggal keteraturan irama, tak mampu lagi sebagai batasan waktu terjaga.

Hanya dengan jari- jemari
Orang mampu berkelana
Menjelajah dunia
Monitor bagai jendela kini
Tuk menengok aktifitas dan tragedi diseberang sana.

Maya…. Ohhh dunia maya
Luas cakupanmu seakan tak berbatas.
Sehingga mengaburkan batasan-batasan.
antara surga dan neraka,
antara halal dan haram,
Antara benar dan salah,
Antara tua dan muda,
Antara pandai dan bebal

Maya…. Ohhh dunia Maya
Terkadang hadirmu t’lah memutar balikkan fakta, sehingga bisa jadi….
Panutan menjadi olokan
Pecundang menjadi pahlawan
Kawan menjadi lawan
Kebenaran menjadi kesalah fahaman

Yang pada akhirnya banyak orang menjadi juri tetapi enggan dinilai
Banyak orang merasa pandai padahal dia cuma ga tahu diri.

 

Oleh : Samsul Hadi (Wakil Ketua PC NU Kab. Blitar)

Pos terkait