MATABLITAR.COM- Mengajarkan anak tentang pemecahan masalah (problem solving) bisa dilakukan sedini mungkin agar mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Cara yang bisa dilakukan dan diperhatikan orang tua untuk melatih kemampuan problem solving pada anak-anaknya, antara lain;
Pertama, beri rasa aman dan nyaman pada penerimaan anak, serta memberi kesempatan pada anak untuk kemungkinan melakukan kesalahan. Perlu disadari, dalam hal ini orang tua sedang mengajarkan anak untuk terampil dalam hidup (life skill), bukan sedang menciptakan manusia super tanpa kesalahan.
Selanjutnya, orang tua perlu memahami prinsip-prinsip perkembangan agar metode pembelajaran dalam pola asuh pada anaknya dapat berpihak dan sesuai dengan perkembangan anak.
Gunakan metode permainan agar lebih mengasyikkan dan membuat anak tidak merasa tertuntut dan tertekan dalam menerima pembelajaran tersebut.
Kedua, orang tua perlu menjadi model yang baik bagi anaknya. Misal, apabila orang tua selalu menunjukkan reaksi marah dengan suara keras serta mengumpat saat menghadapi masalah, maka anak akan belajar melakukan hal yang sama dalam menghadapi masalahnya. Maka, tunjukkanlah perilaku baik dalam menghadapi masalah agar dapat ditiru anak.
Ketiga, jalinlah komunikasi dua arah yang baik antara orang tua dan anak. Keterampilan komunikasi yang dimiliki orang tua dapat memperlancar tujuan pembelajaran pada anak.
Komunikasi bukan hanya sekedar memberikan tempat curhat bagi anak, tetapi juga harus terampil memberikan feedback secara asertif, serta terampil mengkomunikasikan dukungan positif bagi pembentukan perilaku anak.
Keempat, buatlah proses pembelajaran positif tersebut menjadi sebuah kebiasaan. Gunakan media bermain anak sebagai tempat pembiasaan tersebut, seperti dengan cara bercerita atau pada kejadian sehari-hari. Biarkan anak belajar memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupannya. Orang tua hanya memfasilitasi dan akan memberi bantuan jika anak benar-benar tidak mampu menyelesaikan masalahnya.
Dilansir dari portal resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud. Selasa (23/07/2019) ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu dan mendukung anak dalam menyelesaikan masalahnya sendiri :
1. Melatih Empati
Anak dengan usia 3-4 tahun sudah mulai bisa menunjukan rasa empatinya terhadap oranglain. Jadi, jangan heran ketika ia melihat kucing atau temannya disakiti ia akan menangis atau kesal.
Akan tetapi, terkadang juga masih muncul sifat egosentrisnya pada si anak. Nah, untuk mengasah kemampuan si anak mengenali perasaan orang lain, ajaklah balita untuk mengenali bahasa tubuh dan ekspresi yang dimunculkan oleh temannya.
Dari sini, anak-anak akan bisa menghindari dan menentukan perbuatannya terhadap oranglain sehingga masalah bisa dihindari.
2. Asah Kemampuan
Asah kemampuan balita untuk dapat memilah dan memilih situasi dengan mengajukan sebuah pertanyaan. Hal ini tentunya dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi dan menghindari pertengkaran pada si anak yang akan memicu masalah.
Seperti misalnya, tanyakan apa yang terjadi, mengapa masalah tersebut terjadi dan lain-lain.
Nah, jika balita masih mengalami kesulitan untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan masalah, maka berikan mereka pilihan solusi. Seperti, tanyakan apakah anak ingin meminta temannya bergantian atau meminta permainan lain yang bisa dilakukan berdua. Selain itu, tanyakan pula alasannya mengapa anak anda memilih cara tersebut.