Tanggapi Insiden Terbakarnya Polisi di Cianjur, Aliansi Mahasiswa di Blitar Prihatin dan Komitmen Jaga Kondusifitas

Aksi Damai Aliansi Mahasiswa Blitar di depan Istana Gebang Kota Blitar

MATABLITAR.COM– Puluhan Mahasiswa di Blitar yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Blitar, terdiri dari organisasi ektra kampus dari PMII dan GMNI Blitar Raya, siang ini menggelar aksi damai di depan Istana Gebang Kota Blitar. Sabtu, (17/08/2019)

Pada aksinya mereka menyatakan sikap dan respon atas adanya tragedi terbakarnya Polisi dalam pengamanan aksi masa Cipayung Plus di Cianjur pada Kamis 15 Agustus lalu.

Bacaan Lainnya

Ahmad Sugino selaku ketua PC PMII Blitar dan juga mewakili Aliansi Mahasiswa Blitar menyampaikan keprihatinannya dan beberapa pernyataan sikap.

“Iya kami prihatin dan menyayangkan atas tragedi terbakarnya Polisi baru baru ini di Cianjur, menanggapi hal itu kami sampaikan beberapa pernyataan sikap” tutur Sugino.

Sebagaimana rilis yang diterima oleh awak media, pernyataan sikap dalam aksi damai oleh aliansi mahasiswa Blitar adalah sebagai berikut;

Satu; Mengucapkan bela sungkawa atas tragedi terbakarnya anggota polisi di cianjur jawa barat dalam giat aksi cipayung plus. Dua. Berkomitmen bersama-sama untuk menjaga kondusifitas Blitar Raya.

Tiga. Menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak berspekulasi dan termakan Hoax atas tragedi tersebut sebelum informasi resmi dari pihak penegak hukum. Empat. Menyerahkan permasalahan tersebut kepada pihak yang berwenang agar di selesaikan dengan tuntas melalui prosedur hukum.

Lima. Tragedi tersebut dipastikan di luar konsep aksi yang sudah di tentukan. Enam. Kami sangat menyayangkan dan prihatin atas terjadinya insiden dimana anggota Kepolisian Cianjur mengalami luka bakar pada saat menangani aksi massa mahasiswa di Cianjur pada hari Kamis, 15
Agustus 2019, di Kantor Pemerintah Daerah Cianjur. Kami berharap korban dapat segera pulih seperti sedia kala.

Tujuh. Kami mengapresiasi atas kinerja Kepolisian Cianjur yang berusaha untuk menangani gerakan aksi massa dalam menyuarakan pendapat di muka umum oleh mahasiswa Cianjur. Delapan. Kami mengapresiasi aksi massa sebagai bentuk kritisisme dalam melakukan kontrol terhadap Pelaksanaan Tata Pemerintahan yang baik, agar kemudian cita-cita kemerdekaan Indonesia dapat direalisasikan.

Sembilan. Kami menyayangkan dalam proses penanganan aksi massa oleh pihak terkait kurang maksimal, dimana instrumen kelengkapan dalam menangani semua kemungkinan yang terjadi pada aksi massa kurang memadai, sehingga kemudian menimbulkan korban.

Sepuluh. Kami berharap sikap profesional pihak kepolisan Cianjur untuk membebaskan setiap anggota Kelompok Cipayung Plus (PMII, GMNI, IMM dan Hima Persis) yang terbukti tidak bersalah atas
terjadinya insiden luka bakar anggota Kepolisian Cianjur.

Setelah menggelar aksi damai tersebut, kemudian para peserta aksi menutup acara dengan Do’a, lalu membubarkan diri dengan tertip.

 

Reporter : Udin

Editor : Fikri

Pos terkait