PMII Blitar, Siap Lakukan Aksi Solidaritas Terhadap Aktivis PMII Pamekasan

Saepudin (Jaz Biru) Ketua Bidang Eksternal PC PMII Blitar Saat Berdiskusi Pasca Pemukulan Oknum Polisi Terhadap Mahasiswa di Pamekasan

MATABLITAR.COM– Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar Siap Lakukan Aksi Solidaritas Terhadap Aktivis PMII Pamekasan. Hal ini berawal dari kejadian bentrok beberapa hari yang lalu antara aktivis mahasiswa PMII dan aparat Kepolisian di Pamekasan Jawa Timur. Kericuhan terjadi pada aksi yang dilakukan pada (24/6/2020). Aktivis mahasiswa PMII dalam tuntutannya menuntut penutupan tambang ilegal.

Kericuhan menyebabkan beberapa mahasiswa mahasiswa terluka. Mengutip dari koranmadura.com, Ketua Cabang PMII Pamekasan, Mohammad Lutfi mengatakan, salah satu nya mengalami luka di bagian kepala, yang diduga kuat dipukul oleh polisi menggunakan gas air mata.

Baca Juga : PC PMII Blitar Kecam Oknum Polisi Pamekasan, Atas Tindakan Represif Terhadap Mahasiswa

“Ficky bocor kepalanya, Yasin luka di dada dan Khairul Umam hanya lemas setelah di amuk oleh oknum polisi,” kata Mohammad Lutfi, dikutip dari koranmadura.com.

Di berbagai daerah muncul berbagai aksi solidaritas yang dilakukan aktivis mahasiswa PMII untuk mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh aparat polisi. Salah satunya di Blitar Jawa Timur.

Saepudin, Ketua II PMII Blitar menuturkan pihaknya merasa prihatin terhadap tindakan yang dilakukan oleh aparat. Ia mengatakan, kejadian seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Namun, sampai saat ini masih saja terjadi. Minggu, (28/06/2020).

Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Saepudin bersama teman-teman PMII Blitar yang lain akan melakukan aksi solidaritas di Kota Blitar. Pihaknya sudah melakukan persiapan untuk melakukan aksi solidaritas.

“Saya pikir aparat perlu tegas sehingga oknum yang menjadi pelaku harus diberikan sanksi yang tepat sehingga hal-hal serupa tidak terulang,” tandasnya.

Baca Juga : PAIJO DAN COVID-19

Masih saepudin, Pemukulan yang dilakukan oleh oknum polisi kepada mahasiswa yang terjadi di Pamekasan, jelas menambah catatan hitam bagi demokrasi di Indonesia. Tidak bisa dinafikan bahwa tragedi-tragedi demikian masih sering terjadi.

“Maka dari itu kami PMII Blitar berencana mengadakan aksi solidaritas bagi sahabat kita di Pamekasan. Insyaallah hari Selasa, tanggal 30 Juni kita akan turun jalan,” tutup Saepudin.

Reporter : Ma’ruf
Editor : Udin

Pos terkait