MATABLITAR.COM – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Madjapahit Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar menggelar acara Ngaji Pergerakan, bertempat di Graha Pemuda PMII, Dusun Sekardangan, Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Minggu (25/04/2021).
Ngaji pergerakan itu dipandu secara langsung oleh Ketua Kopri Komisariat Madjapahit, Ulia Ulfa, dan dihadiri selaku narasumber oleh Ghulam Muzakki dari Bidang Pendidikan dan Pelatihan Lakpesdam NU Kab. Blitar. Kegiatan dimulai setelah selesainya sholat tarawih, yaitu pada pukul 20.00 WIB, dan dihadiri oleh puluhan kader PMII Komisariat Madjapahit.
Baca Juga : Menlu BEM Unisba Blitar Gelar Webinar Bangun Kesadaran Terhadap Lingkungan
Dalam berjalannya diskusi, Ghulam sapaan akrab pemateri, ia menjelaskan terkait pentingnya peran aktivis di dalam masyarakat. Ia menyebutkan bahwa para aktivis ini secara tidak langsung sangatlah dibutuhkan kehadirannya oleh masyarakat.
“Mahasiswa sekarang ini harus introspeksi diri, agar pada saat melakukan sebuah pergerakan bisa sesuai dengan ghiroh PMII yakni berlandaskan Islam Ahlussunah Wal Jamaah,” ujarnya.
Selain itu, Ghulam juga menekankan akan pentingnya berorganisasi kepada seluruh peserta yang hadir. Karena manfaat saat berorganisasi pasti akan dipetik di kemudian hari setelah lulus dari kuliah.
“Dalam kehidupan bermasyarakat, orang-orang yang dulu berorganisasi pasti akan bisa beradaptasi dengan baik daripada yang tidak pernah berorganisasi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisariat PMII Madjapahit Unisba Blitar, Muhammad Thoha Ma’ruf mengatakan, bahwasanya sangatlah perlu mengadakan kegiatan diskusi Ngaji Pergerakan, agar mampu membuka pandangan para kader-kader PMII terkait gerakan mahasiswa dalam perspektif Islam. Dikatakannya pada saat ini seringkali acuan para kader dalam melakukan sebuah gerakan tidak berlandaskan nilai nilai Keislaman.
Baca Juga : Kisah Grantika Pujianto Sutradara Film Sarung
“Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah bagaimana agar kader-kader PMII, bisa memiliki pandangan terkait gerakan-gerakan yang sudah dilaksanakan selama ini, dari perspektif Islam Indonesia,” ujar Ma’ruf.
Ma’ruf menambahkan, “Dalam melakukan aktifitas apapun, sudah semestinya kader-kader menjadikan Nilai Dasar Pergerakan PMII, yang didalamnya terdapat nilai nilai keislaman dan keindonesian, sebagai acuan ideal,”
Selain itu, Ma’ruf juga menyampaikan harapannya, agar kader PMII senantiasa mendasari gerakannya dalam kerangka Islam Ahlussunnah Wal Jamaah, yang saat ini juga menjadi landasan PMII dalam berfikir dan bersikap.