MATABLITAR.COM – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Madjapahit Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar akan melaksanakan acara Ngaji Pergerakan jilid yang kedua dengan mengangkat tema “Dinamika Gerakan Mahasiswa dalam Kacamata Islam”. Tepatnya esok, pada (2/5/2021) yang bertempat di Musholla Baitul Muhtadin, Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Acara tersebut rencananya akan diisi secara langsung oleh KH. Dr. Wahidul Anam, M.Ag, Wakil Rektor III Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, yang sekaligus juga adalah Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdhatul Ulama (LAKPESDAMNU) Kota Blitar.
Baca Juga : Ngaji Pergerakan, Langkah PMII Unisba Blitar Laksanakan Kaderisasi di Bulan Ramadhan
Ketua PMII Komisariat Madjapahit Unisba Blitar, Muhammad Thoha Ma’ruf mengungkapkan, Ngaji Pergerakan ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih kepada kader PMII terkait dengan gerakan mahasiswa. Nantinya, dalam melakukan sebuah gerakan dapat selaras dengan ghiroh PMII yang berlandaskan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah.
Selain itu, menurut Ma’ruf, pada acara tersebut akan dipaparkan gerakan mahasiswa tempo dulu yang akan dijelaskan secara langsung oleh Dr. Wahidul Anam, selaku pemateri pada acara ngaji pergerakan ini.
“Akan dipaparkan gerakan mahasiswa tempo dulu yang kemudian dikaitkan dengan referensi agama Islam,” ungkapnya, saat dikonfirmasi via telepon.Sabtu, (1/5/2021).
Terkait dengan tema yang diusung, Ma’ruf menjelaskankan bahwa seringkali landasan mahasiswa dalam bergerak dipicu oleh adanya para pemikir dari barat. Ia berharap para kader PMII lebih membuka cakrawala lagi untuk juga meneladani cara bergerak berdasarkan pemikir-pemikir Islam.
Gelaran Ngaji Pergerakan ini rencananya akan dilaksanakan besok pada pukul 15.00 WIB hingga selesai. Acara akan dihadiri oleh kurang lebih 25 mahasiswa yang juga akan turut andil dalam bertukar gagasan dalam diskusi tersebut.
Baca Juga : Kisah Grantika Pujianto Sutradara Film Sarung
Lanjut Ma’ruf, diharapkan setelah diadakannya acara itu, bukan tidak mungkin bibit-bibit pemimpin masa depan bangsa akan lahir dari PMII.
”Mahasiswa harus semakin sadar akan pentingnya melakukan sebuah pergerakan untuk mendobrak batas demi arah perubahan yang lebih baik,” pungkasnya.