Peringati Haul Ke 12, Komunitas Pecinta Gus Dur Blitar Raya Gelar Diskusi Damai

Diskusi Damai Dalam Rangka Haul Gus Dur ke 12 di Pendopo Islam Nusantara

MATABLITAR.COM- Komunitas Pecinta Gus Dur Blitar Raya, menggelar acara diskusi damai dalam rangka peringatan Haul Gus Dur yang ke 12. Bertempat di Pendopo Islam Nusantara (PINUS) Sekardangan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Minggu, (23/01/2022).

Peringatan Haul Gus Dur ini dimulai pada pukul 19.00 WIB. Diawali dengan tahlilan bersama, dilanjutkan dengan penyampaian pesan damai oleh Ali Saifullah (Pengasuh Pondok Pesantren Darur Roja’ Selokajang), Abdul Aziz (Ketua IKA PMII Blitar Raya), dan Rudianto (Tokoh Pemuda Blitar).

Bacaan Lainnya

Masrukin selaku ketua Pelaksana menuturkan, Gus Dur merupakan Bapak Peradaban yang meneladankan penegakan keadilan di Indonesia, yang mana diwujudkan dengan penghapusan diskriminasi terhadap etnis Tionghoa dan Papua.

“Gus Dur memberi keteladanan kepada kita untuk saling bertoleransi antar sesama masyarakat Bangsa Indonesia” tutur Masrukin.

Hal senada juga disampaikan oleh Heri Setiyono salah satu peserta Diskusi, pihaknya menyampaikan bahwa peringatan haul Gus Dur ini merupakan wujud penghormatan kita, atas warisan-warisan yang diberikan beliau (Gus Dur) kepada generasi zaman sekarang.

Hesti juga mengutip beberapa perkataan Gus Dur. “Berbuatlah sesukamu asalkan berlandaskan ilmu, kalau tidak berlandaskan ilmu maka jadilah gus” ujar Heri menirukan ucapan Gus Dur.

Mendengar penuturan itu, sontak membuat hadirin tertawa sambil menganggukkan kepala isyarat menyetujui perkataannya.

Abdul Azis dan Rudiyanto HS Saat Potong Tumpeng

Acara berjalan santai namun tetap khusyuk. Nampak beberapa kali peserta tertawa menanggapi pembicaraan dari pemantik maupun moderator yang membawakan materi ‘Pesan Damai’ dengan disisipi guyonan renyah.

Dalam penyampaian ‘Pesan Damai’ banyak diulas perjalanan Gus Dur yang diwariskan untuk masyarakat Indonesia, dimana Gus Dur berjuang dalam menegakkan penghapusan diskriminasi kaum minoritas,7 dan toleransi antar umat beragama.

Ali Saifullah dalam pesan damainya menyampaikan, hal yang telah diwariskan dan digagas oleh Gus Dur hendaklah bisa diaplikasikan oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia Baik mahasiswa, santri, dosen, guru, petani, maupun buruh.

“Hal-hal yang di wariskan oleh Gus Dur ini berasal dari Walisongo yang sumber awalnya adalah Rosulullah SAW. untuk itulah sekarang saatnya kita melanjutkan perjuangannya” lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Darur Raja’ itu.

Setalah penyampaian ‘Pesan Damai’ acara diakhiri dengan Tasyakuran dengan pemotongan tumpeng oleh Abdul Aziz sebagai wujud rasa syukur dan hormat atas warisan-warisan Gus Dur.

Kontributor : Niam
Editor : Fikri

Pos terkait