MATABLITAR.COM- Dalam agenda sosialisasi 4 pilar kebangsaan, Anggia Ermarini selaku Wakil Ketua Komisi IV DPR RI FPKB Dapil Jawa Timur VI menjelaskan prisnip-prinsip Pancasila.
Anggia Ermarini sosialisasikan 4 pilar kebangsaan di Blitar pada 16 April 2022 di Hall Kampung Coklat Kabupaten Blitar.
Terlihat tak kurang dari 150 peserta memadati hall Kampung Coklat. Acara tersebut dimulai sejak pagi hingga siang hari.
Semua peserta yang semua dihadiri oleh ibu-ibu penggerak masyarakat ini terlihat sangat antusias mengikuti sosialisasi. Ada beberapa dari peserta yang bertanya di antaranya.
“Dengan kelima sila Pancasila, bagiamana mengembangkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari?”, ujar salah satu peserta.
Pertanyaan tersebut langsung ditanggapi oleh Anggia Ermarini.
” Kelima prinsip sila Pacasila hendaknya dikembangkan dengan semangat gotong-royong: prinsip ketuhanan harus berjiwa gotong-royong (ketuhanan yang berkebudayaan, yang lapang, dan toleran), bukan ketuhanan yang saling menyerang dan mengucilkan”, paparnya.
Anggia Ermarini lelanjutkan. ” Prinsip Kemanusiaan universalnya harus berjiwa gotong-royong (yang berkeadilan dan berkeadaban), bukan pergaulan kemanusiaan yang menjajah, menindas, dan eksploitatif”, imbuhnya.
Pada akhir penyampaian materi sosialisasi, Anggia Ermarini menegaskan bahwa untuk menanamkan prinsip-prinsip pencasila dalam kehidupan bermasyarakat dibutuhkan keyakinan dan kesadaran. Hal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu peran media digital.
” Media digital adalah media tercepat untuk menyebarkan berita, baik berita positif atau berita negative, oleh sebab itu masyarakat harus bijak dalam menggunakan media, serta tetap berhati-hati dalam menerima berita”, ulas Anggia.
Lanjut Anggia, ” Karena berita hoax kerab terjadi bahkan hampir setiap hari dibaca oleh masyarakat. Berita-berita yang mengandung unsur SARA adalah berita yang bisa memecah belah persatuan bangsa. Masyarakat harus bisa mengenali dan mengkaji berita tersebut sebelum meng-share berita. Yang lebih penting dari itu yang bisa dilakukan masyarakat adalah memposting berita-berita tentang nasionalisme, tentang perdamaian, tentang keberagamana Indonesia”, imbuhnya.***