MATABLITAR.COM – Pembagian raport atau hasil belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Baitun Naim di Desa Ngadri Kecamatan Binangun tahun ini tidak seperti biasanya. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, pembagian raport hanya dibarengi dengan pemberian penghargaan bagi siswa berprestasi secara kognitif, kali ini lebih meriah lagi karena mereka juga memberikan penghargaan bagi siswa berkarakter.
Menurut Kepala sekolah MI Baitun Naim, Umi Khumaidah, mereka telah menerapkan konsep merdeka belajar dan juga pembelajaran berkarakter, sehingga sekolah tidak hanya mengajari siswanya untuk pintar dalam materi pelajaran saja, melainkan juga menciptakan siswa yang baik, jujur, terampil dan memiliki empati tinggi.
“
Kita tidak hanya menjadikan siswa pinter saja, tapi juga pinter dan mbeneh, sehingga menjadi generasi yang cerdas dan beradab.
” Pungkasnya.
Pemberian penghargaan kepada siswa berkarakter tersebut, seperti siswa yang suka menolong, siswa yang sopan terhadap guru dan di pergaulannya, siswa yang disiplin dan bertanggungjawab, adalah bagian dari proses pembelajaran supaya semua siswa memiliki kesadaran untuk menjadi baik seperti mereka.
Pada kesempatan yang sama, kepala bagian pengembangan pendidikan Wiwik Suatin, mengatakan bahwa MI Baitun Naim menerapkan keseimbangan penilaian pada pendidikan anak.
“
Dalam pendidikan ada tiga indikator utama penilaian, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiganya harus berjalan secara seimbang.
” ucapnya.
Merdeka belajar merupakan pembaharuan konsep belajar yang sebenarnya bersumber dari ajaran Ki Hajar Dewantara, dimana proses pembelajaran dilakukan tanpa menghilangkan hak anak untuk tetap bahagia dan riang gembira setiap hari.
Dalam hal pembelajaran, ada tiga faktor yang kemudian akan dicapai di merdeka belajar yaitu pembelajaran sebagai wahana mengasah keilmuan, belajar saling mengasihi antar sesama manusia, dan belajar memberikan perhatian dan empati kepada lingkunganya (asah, asih dan asuh).