Indahnya Toleransi di Sulawesi Tenggara

Pejuang Muda Bombana Sulawesi Tenggara

Hai kawan, kenalin namaku Sandra Kusuma Millda Wardani, teman-temanku biasa memanggilku Sandra. Aku adalah Mahasiswi aktif di Universitas Islam Malang (UNISMA), yang biasa dibilang Kampus Hijau dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia.

Prodi ku Pendidikan Agama Islam, dan sudah menginjak semester 5. Pengalamanku di bidang social waktu SMK, menjadikanku semangat untuk mengikuti program Kampus Merdeka Pejuang, dibawah naungan K
Kemensos dan Kemdikbud.

Program Pejuang Muda adalah sesuatu hal yang baru bagiku. Dan program ini juga, membuatku banyak belajar sadar bahwa Indonesia sangatlah luas nan indah, keberagamannya, toleransinya, alamnya, sumber daya manusianya. Dan aku sering berpikir betapa baiknya rencana Tuhan kepada hambanya.

Dulu, aku sempat kecewa karena belum beruntung di program MBKM mengajar, namun setelah mengetahui ada program Pejuang Muda dari teman, semangatku membara lagi.

Pada program pejuang muda kali ini, aku memilih penempatan di Malang. Aku memilih kota malang dengan tujuan dekat akses kemanapun. Tapi setelah mengetahui hasil penempatan final, aku terpilih di tempatkan di Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara.

Aku sempat ragu untuk mengambil program ini atau tidak, bakalan di perbolehkan sama orang tua apa tidak? Tapi untuk menambah wawasan yang luas orang tua memperbolehkan, dan aku mengambil program ini.

Dua hari sebelum aku berangkat ke Sulawesi aku harus tes PCR, vaksin, dan cek kesehatan terlebih dahulu. Sehari setelah menginjakkan kaki di Kabupaten Bombana, aku menemukan banyak hal-hal baru yang menarik serta keotentikan alam di dalamnya yang sangat indah.

Tak hanya itu, aku juga memiliki tim dan pendamping yang solid, bisa bekerja sama dan saling membantu satu sama lain. Mereka sangat baik! Dan kita serasa saudara di sana.

Bombana memiliki peninggalan yang bersejarah, Siapa sangka ada banyak peninggalan bersejarah yang dapat kita temukan hanya di Bombana. Salah satunya tugu persatuan. Yang menyatukan suku mornene, suku asli Bombana dengan suku-suku lainnya. Peninggalan bersejarah ini memiliki cerita yang sangat menarik untuk kita dalami.

Kearifan Lokal Wisata-wisata di Bombana

Bombana memiliki banyak potensi wisata alam yang eksotis dan tidak mudah dilupakan. Ada beberapa tempat wisata yang direkomendasikan di Bombana. Aku dan tim PM Bombana sesekali ke tempat wisata, setelah seharian verval DTKS yang sangat menyita tenaga maupun pikiran.

Merefresh kembali semangat Pejuang Muda dengan mengunjungi bukit teletabis dan wisata pajongan, Kawasan itu sangat bersejarah dan di jadikan tempat perang ketika penjajahan belanda di Indonesia dahulu.

Ada banyak wisata di sana, mengingat tempatnya yang di kelilingi oleh pantai dan pegunungan. Tak heran jika Indonesia memiliki slogan wonderful Indonesia.

Masyarakat Bombana yang Ramah

Aku punya pengalaman yang baru di Bombana saat Verval DTKS. Masyarakatnya begitu ramah dan baik, meski pun aku dan tim bukan orang asli Bombana. Satu hari kami disana warga sekitar megundang kami untuk makan Bersama.

Dan benar kata pepatah “tak kenal, maka tak sayang” terkadang kami di kenalkan budaya-budaya yang ada di sana, salah satunya tarian Lumense khas suku moronene. Itu adalah hal-hal indah yang selalu aku rindukan.

Bombana menjadi salah satu part of my life karena program Kemdikbud Pejuang Muda. Semoga pengalaman-pengalaman disana menjadikanku lebih banyak bersyukur tentang hidup, dan bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat banyak. Bukan hanya di Bombana, tapi di seluruh dunia seperti Ibnu Baituttah.

Pos terkait