MATABLITAR.COM- Prestasi yang ditorehkan Desa Banggle Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, dapat dibilang membanggakan. Setelah tahun 2019 menyabet juara desa bersih tingkat Propinsi Jawa Timur, dilanjutkan dengan tahun 2020 dan 2021 menjadi nominator di Proklim Kementerian Lingkungan Hidup.
Hari ini (20/11) Desa Banggle telah mewakili desa di Kabupaten Blitar dalam ajang Adipura tingkat Desa. Tepatnya pada 7 November lalu, pihak KLHK sudah menilai desa Banggle dan melihat langsung kebersihan desa Banggle.
Kasi Perencanaan Pembangunan Desa Banggle, Ayin menyebutkan bahwa prestasi yang ditorehkan oleh desa Banggle sebenarnya bagian dari proses panjang, atas fokus desa Banggle pada kebersihan lingkungan. Apalagi hari ini Banggle telah menjadi desa Cerdas yang fokus pada pengembangan pilar lingkungan cerdas.
“Ini adalah proses panjang atas fokus kita di desa, memang dari dulu di program desa bersih. Sehingga berbagai perlombaan terkait dengan desa bersih sudah banyak kita ikuti. Dan kali ini kita menjadi salah satu peserta yang dipilih oleh KLHK khususnya desa di Kabupaten Blitar untuk ikut dalam ajang Adipura”, ucap Ayin.
Penjelasan serupa juga diungkapkan oleh Kader Digital Smart Village desa Banggle, Umar Fitrianto. Menurutnya fokus Smart Village di Banggle adalah pada lingkungan cerdas, sehingga nantinya akan dilaksanakan secara maksimal oleh kader yang ada.
“fokus kita di smart village ini adalah pada lingkungan cerdas sesuai dengan proposal usulan kita yang kita ajukan”, ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Duta Digital Smart Village yang membina desa Banggle, Lucik mengatakan bahwa ini adalah bagian dari lingkungan cerdas dan juga kehidupan cerdas dalam konsep pilar desa cerdas.
Bahkan di Banggle, bank sampahnya sudah jalan dan memiliki pekerja yang hidupnya tercukupi dengan sampah yang dikelolanya, sehingga unsur ekonomi cerdas juga masuk didalamnya.
“Banggle telah mengembangkan lingkungan cerdas dan juga kehidupan cerdas dalam konsep pilar desa cerdas. Bahkan di Banggle, bank sampahnya sudah jalan dan memiliki pekerja yang hidupnya tercukupi dengan sampah yang dikelolanya, sehingga unsur ekonomi cerdas´´. Tandas Lucik. (nang)