Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa Dermojayan Menuju Ekonomi Cerdas

Studi Tiru Pemdes Dermojayan Srengat di Desa Kutuh Kuta Selatan Kabupaten Badung Provinsi Bali

MATABLITAR.COM Pada tanggal 25 sampai 27 November 2022, semua perangkat Desa Dermojayan Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar, bersama BPD, Camat, pendamping desa, serta kasi PMD kecamatan melakukan studi tiru di Desa Kutuh Kuta Selatan Kabupaten Badung Provinsi Bali.

Tujuan kegiatan tersebut melakukan studi tiru  terkait pengelolaan keuangan, kerukunan lembaga adat dan pemerintah yang sangat harmonis, yang mana Desa tersebut menjadi salah satu Desa yang telah dikunjungi Presiden Jokowi terkait pengelolaan Desa. Desa Kutuh menjadi Desa percontohan anti korupsi di Bali.

Bacaan Lainnya

Perjalanan dari Blitar menuju lokasi memakan waktu 16 jam ditempuh menggunakan alat trasnportasi Bus. Total peserta dari unsur perangkat Desa 12 orang, BPD 7 orang, ditambah pendamping Desa kecamatan Srengat, Kasi PMD, dan Camat.

Pemateri dari acara tersebut melibatkan semua unsur desa Kutuh, dari Kades, Sekdes, pengelola BumDes, serta ada pelatih ketrampilan terkait digital marketing dari warga Desa.

Acara pertama setiba di sana, materi yang disampaikan adalah pembekalan teori dan diskusi, pada hari kedua praktik langsung melihat BUMDes, mulai wisata. Pengelolaan terdiri dari semua unsur pemberdayaan, seluruh warga terlibat dalam mengelola BUMDes.

Desa Kutuh  juga bergerak di media online terkait jurnalistik desa, dan digital marketing, maka hampir dipastikan warganya 0 kemiskinan. Keterlibatan semua warga sebagai bentuk untuk menekan angka pengangguran.

APBDes Desa Kutuh Kuta Selatan Kabupaten Badung memiliki kesejahteraan perangkat desa dengan angka fantastis yaitu sebanyak 3,5 milyar, BPD bahkan memiliki gaji yang lumayan setara PNS. Pengelolaan BUMDes melalui desa wisata dan setiap bulannya dikunjungi dari berbagai provinsi melalui pelatihan-pelatihan dengan tersedia paket-paket pelatihan. Program tersebut menjadi anggaran pemasukan BUMDes.

“Terkait digital marketing, tidak begitu detail, namun yang menarik menurut saya, di sana melibatkan anak-anak muda untuk progresif dengan berjualan di market place, dan menjadi conten creator”, Ungkap Risqi Yudi Kaur Perencanaan Desa Dermojayan.

Sementara itu, Imam Maliki selaku Pendamping Desa di Kecamatan Srengat yang juga ikut dalam studi tiru tersebut, merasa optimis jika kegiatan ini akan berdampak positif utamanya untuk perkembangan Desa Dermojayan Srengat. Meskipun masih dirasa kurang maksimal, dikarenakan keterbatasan waktu.

“Karena waktu 3 hari sangat terbatas, dan berbarengan dengan Desa Kendalrejo Srengat yang juga berkunjung ke desa tersebut. Selain itu juga pas ada penilaian lomba anti korupsi se Provinsi Bali”, kata Maliki.

“Maka beberapa pemateri juga kurang maksimal, karena keterbatasan waktu dan adanya even yang berbarengan”. Tandasnya. (Halimatus)

Pos terkait